Dinas PUPR Tebing Tinggi Diduga Jual Tanah Proyek Normalisasi Sungai
Dinas Pupr Tebing Tinggi Diduga Jual Tanah Proyek Normalisasi Sungai
Tebing Tinggi, MISTAR.ID
Pihak Dinas PUPR Kota Tebing Tinggi saat ini sedang gencar gencarnya mengerjakan proyek normalisasi sungai Padang dan Sungai Sibaro.
Terlihat di lokasi, tanah yang dikeruk menggunakan alat berat excavator ditimbun atau ditanggulkan ke bibir sungai agar mencegah banjir yang kerap melanda Kota Tebing Tinggi.
Namun di balik pengerjaan itu, pihak Dinas PUPR Kota Tebing Tinggi yang dikepalai Reza terkesan mengambil keuntungan yang tak lazim kepada warga yang berdomisili di sekitaran sungai padang.
Baca juga: Proyek Normalisasi Sungai di Tebing Tinggi Diduga Langgar UU KIP
Pihak dinas tersebut diduga menjual tanah keruk kepada warga dengan harga Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah). Seperti dibenarkan oleh warga kampung Semut kepada wartawan saat disambangi beberapa hari lalu.
“Belilah pak, bayarlah pak. Mahal pak Rp300.000 pak, entah cukup entah tidak ini nimbun dua kamar pak, ” ucapnya pria itu sembari melangsir tumpukkan tanah yang telah dibeli itu menggunakan angkong sorong.
Menindaklanjuti ucapan warga tersebut, mistar.id langsung mengkonfirmasi Heryanto selaku Sekretaris Dinas PUPR di kantornya.
“Saya juga belum tau kalau ada tanah keruk itu dijual belikan ke warga. Terima Kasih informasinya bang. itu pekerjaan bagian sumber daya air bang. Nanti akan kami sampaikan itu bang,” ucapnya.
Baca juga: Truk Seruduk Trotoar di Jalan Imam Bonjol Tebing Tinggi
Sementara itu, Joni Sikumbang, Ketua Lembaga Konservasi Lingkungan Hidup (LKLH) Kota Tebing Tinggi yang juga mengetahui adanya penjualan tanah keruk proyek normalisasi sungai kepada warga, merasa kecewa dan menyayangkan tindakan pihak Dinas PUPR.
“Sangat disayangkan kinerja PUPR Kota Tebing Tinggi ini yang tega mengambil keuntungan dari warga dengan cara menjual tanah proyek normalisasi sungai ini,” ujarnya, pada Selasa (26/11/24).
“Gawat..kali ah. Mereka (Dinas PUPR red) sudah mendapatkan gaji dari pemerintah. Tapi kenapa kok tega. Ini akan saya usut, saya memastikan masih banyak lagi kejanggalan yang dilakukan oleh Dinas PUPR dalam mengerjakan proyek normalisasi sungai ini,” tutupnya. (damanik/hm27)